Unggul FC Malang nyaris kalahkan pimpinan klasemen sementara Liga Futsal Profesional Indonesia 2023-2024, Bintang Timur Surabaya (BTS), Sabtu (20/7/2024). Laga Pekan 20 yang digelar di GOR Nambo, Tangerang itu pun berakhir imbang 2-2.
BTS sempat unggul lebih dulu melalui gol Syauqi Saud pada menit 7, sebelum gol bunuh diri Marcus Gava pada menit 17 membuat skor kembali imbang 1-1. Unggul FC berbalik memimpin pada menit 33 setelah Oscar Fernandez menjebol gawang BTS.
Sayang, keunggulan anak asuh pelatih Joao Almeida itu hanya bertahan empat menit saja. Dieguinho mencetak gol ke gawang Unggul FC pada menit 37, hingga skor 2-2 bertahan sampai wasit meniup peluit panjang.
“Kita menghadapi juara bertahan, dan musim ini mereka akan menjadi juara lagi, tim yang sangat kuat, matang, berpengalaman, dihuni banyak pemain timnas, salah satu yang terbaik di dunia. Kita senang bisa tampil fight melawan mereka, dengan level yang sama,” kata Joao.
Joao megaku bangga dengan para pemain Unggul FC, karena mereka mulai bertumbuh, mulai berpengalaman, sesuai dengan apa yang diinginkannya. Menurutnya, mereka bermain bagus, dengan sikap dan semangat yang sama.
“Sayangnya, kami kebobolan dua gol. Tapi, pertandingan selalu seperti itu. Jika kita lelah, pasti hal itu bisa terjadi. Yang terpenting, dalam proses belajar, kita terus bertumbuh. Selanjutnya, ketika melawan BTS lagi, kita akan mencoba untuk menang,” imbuhnya.
Unggul FC Malang Tetap Serius Menghadapi Lawan Selanjutnya Giga FC
Joao menjelaskan, usai meraih satu poin atas BTS, fokus Unggul FC saat ini adalah lawan selanjutnya, Giga FC. Pelatih asal Portugal itu mengaku tetap serius menghadapi sang penghuni dasar klasemen sementara.
“Di liga ini gak ada tim yang mudah dikalahkan. Kita bisa lihat dari hasil pertandingan, mungkin ada 1-2 laga dengan skor besar, tapi banyak juga laga yang berakhir dengan kemenangan tipis selisih satu gol saja,” sambung Joao.
Ditegaskannya, para pemain Unggul FC tak boleh kendur menghadapi tim manapun, termasuk saat bertemu Giga FC. Joao ingin anak asuhnya berpikir mereka akan menghadapi tim terbaik di dunia sebgai bentuk respek kepada lawan.
“Kalau kita menang 10-0, kita tetap respek dengan posisi lawan, dan kita bermain dengan level terbaik kita. Jika kita menang tipis, kita sudah melakukan yang terbaik. Yang terpenting adalah tiga poin,” tegasnya.
“Kita harus termotivasi untuk menghadapi tim terbaik di dunia. Itulah kenapa kita ada di sini, dan kita akan terus bermain dengan cara yang sama.”