Unggul FC Malang bertekad pertahankan puncak klasemen sementara Liga Futsal Profesional Indonesia 2024-2025 di Pekan 3, Sabtu (18/1/2025). Di laga pertama, anak asuh pelatih Joao Almeida bakal menghadapi Pangsuma FC Kalbar di GOR Babussalam, Banjarbaru.
Saat ini, Unggul FC berada di peringkat 1 dengan poin sempurna 12 poin, dengan empat kemenangan. Bersama Fafage Banua, Bintang Timur Surabaya, dan Black Steel, tim futsal kebanggaan Arek-arek Malang itu belum terkalahkan.
Joao mengatakan, para pemain Unggul FC tanggung jawab dan komitmen. Menurutnya, mereka harus selalu menjaga kedua hal tersebut.
“Jadi, bagi kami bagus menempati posisi puncak, tapi di musim ini kurang relevan, karena akan ada babak playoff. Tapi, penting bagi kami untuk mengakhiri musim di posisi empat besar,” kata Joao.
Menurutnya, perjuangan akan lebih ketat dan kuat sampai akhir babak reguler. Joao menegaskan, Unggul FC memulai musim dengan baik, tapi yang harus diperhatikan bagaimana timnya mengakhiri musim ini dengan baik pula.
“Setiap pertandingan adalah tantangan yang kuat, tentang kelangsungan hidup. Kami ingin mempertahankan kelangsungan hidup dan memastikan di hari itu kami selamat. Kami harus memberikan segalanya yang bisa kami berikan,” imbuhnya.
Lawan Pangsuma FC, Unggul FC Malang Seperti Menghadapi 2 Tim Sekaligus
Joao sudah menganalisis kekuatan dan kelemahan Pangsuma FC. Menurut pelatih asal Portugal itu, timnya seperti menghadapi dua tim sekaligus.
Menurut Joao, Pangsuma mempertahankan tim yang sama dari musim lalu, dan mendapatkan dua pemain luar biasa dari Pendekar United, Muhammad Saifullah dan Bagas Wijaya. Itu yang membuatnya menyebut Pangsuma sebagai tim favorit juara musim ini, meski sementara berada di peringkat 5.
“Dengan pemain berpengalaman dan dukungan para pemain muda membuat tim ini tetap konsisten dan selalu berbahaya. Bermain melawan mereka, kami seperti melawan dua tim yang berbeda, karena ada dua grup pemain yang menawarkan sesuatu yang sangat berbeda untuk pertandingan,” jelasnya.
Menurut Joao, Dipo Arrahman, Muhammad Saifullah, Felipe Santos dan Daniel Alves memberikan penguasaan lebih untuk mengontrol permainan. Mereka punya kombinasi yang bagus di sisi sayap, khususnya Alves yang dikenal sangat pintar untuk menemukan momen untuk menerima bola, support atau menembak.
Sementra, kelompok pemain lainnya lebih vertikal, tanpa penguasaan bola yang lebih. Tapi, kelompok yang satu ini sangat agresif dan intens.
“Jadi, kami harus mengadaptasi permainan kami untuk dua gaya yang berbeda itu. Kami harus menemukan stabilitas tim untuk mengeksploitasi kelemahan mereka, dan membendung kekuatan mereka,” tandasnya.